fbpx

KELEMBUTAN SPREI KATUN VS POLYESTER VS LYOCELL

Banyak yang bertanya-tanya mengenai kelembutan sprei katun. Di tengah banyaknya pilihan kain sprei saat ini, tentu suatu hal yang wajar untuk membandingkan kelembutan bahan sprei. Memang kelembutan sprei adalah salah satu karakteristik kain yang penting. Satu hal yang pasti, jangan hanya langsung percaya akan klaim kelembutan suatu kain tanpa membandingkan secara langsung bahannya dengan tangan sendiri.

Sebenarnya kelembutan adalah ukuran yang subjektif, dan tidak bisa dibandingkan antara katun, polyester, dan lyocell, karena masing-masing jenis kain akan memberikan sensasi kelembutan yang berbeda-beda. Hal ini seperti membandingkan derajat kemanisan apel, jeruk, dan anggur, tentu ketiganya bisa jadi manis, namun dengan jenis kemanisan yang khas dan berbeda-beda setiap buahnya. Hal yang sama terjadi untuk perbandingan kelembutan kain katun vs polyester dan lyocell. Akan lebih objektif bila kita membandingkan kelembutan dalam satu jenis kain saja, misalnya untuk kain katun dengan thread count yang berbeda-beda. Hal ini karena perbedaan keunggulan dan kelemahan, juga karakteristik lainnya yang juga perlu diperhatikan selain kelembutan saja.

Namun bila kita memaksakan untuk membandingkan kelembutan jenis-jenis kain tersebut, maka polyester dan lyocell berpotensi memberikan sensasi kelembutan yang lebih tinggi daripada kain katun, terutama polyester high grade seperti microtex atau microfiber. Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa artinya kita harus memilih polyester dan lyocell? Mari kita lihat dengan lebih detail satu persatu perbandingan antara polyester/microtex dan lyocell dengan katun.

POLYESTER/MICROTEX
Polyester merupakan produk turunan dari minyak bumi. Hal ini menyebabkan Polyester dapat dibentuk dengan serat yang sangat halus, sehingga disebut juga sebagai serat benang mikro (microfiber). Karena kemajuan teknologi, maka bukan tidak mungkin dibuat serat benang mikro yang semakin lama semakin halus. Hal menarik terjadi pada saat benang Polyester dibentuk / dianyam menjadi kain. Karena kecilnya benang polyester, maka secara natural anyaman kain polyester akan menjadi sangat rapat. Hal ini tidak bisa dihindari. Hasilnya adalah kain yang sangat halus seperti kain untuk gaun wanita, namun tidak adem sama sekali (panas). Dengan kata lain, properti Polyester bisa menjadi sangat halus seperti sutra, namun tidak membiarkan udara keluar masuk secara leluasa, oleh karena itu kelembutan yang diberikan oleh polyester tidak cocok untuk dipakai sebagai sprei, dan lebih cocok dipakai untuk bahan pakaian wanita saja.

Selain panas, kain polyester juga cenderung lengket dan akan piling (menggumpal) semakin lama dipakai.

Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana dengan kain polyester yang dibuat tidak rapat? Seperti kain untuk gaun wanita yang tipis. Benar, itu dapat dilakukan, namun hasilnya adalah kain sprei yang ringkih dan mudah rusak. Tentunya bukan hal yang diinginkan untuk sprei.

Kesimpulan untuk polyester: sehalus sutra namun panas dan lengkap. Tidak disarankan

LYOCELL
Kain lyocell juga dapat memberikan tingkat kelembutan yang lebih lembut daripada kain katun 100%. Hal ini terjadi karena kain lyocell dibuat dari serat tumbuhan (contohnya adalah dari serat bambu). Karena sama-sama berasal dari bahan natural, maka kain lyocell bisa memberikan rasa adem yang sama, atau bahkan lebih tinggi daripada kain katun. Namun sensasi lembutnya sangat berbeda. Sangat banyak yang lebih menyukai kelembutan natural yang diberikan oleh katun. Selain itu, kain lyocell terasa lepek/lembab terutama di pagi hari.

Harus diingat, Anda harus membayar kain lyocell dengan harga yang lebih tinggi daripada kain katun. Kekurangan lyocell adalah durabilitas (kekuatan) kain lyocell yang sangat rendah, karena idealnya kain lyocell harus di dry clean untuk membersihkannya (perawatan yang sangat mahal). Bila Anda memaksakan untuk menggunakan cara pencucian biasa untuk lyocell, maka setelah beberapa kali pencucian, kain lyocell Anda akan menjadi rapuh dan cepat sobek. Jangan rencanakan menggunakan lyocell untuk jangka panjang atau untuk kain sprei sehari-hari Anda karena hal ini tidak memungkinkan.

Kesimpulan untuk lyocell: lembut namun ringkih dan mahal, sensasi kelembutan yang berbeda

cotton-clipart-soft-thing-1

KATUN
Kelembutan katun sangat nyaman karena sudah menjadi pilihan kain sprei sejak jaman dahulu. Katun adalah bahan natural yang dapat memberikan sensasi nyaman untuk kulit.

Untuk mendapatkan katun yang lembut, maka ada 2 faktor yang sangat menentukan, yaitu:
1. Thread count kain (info lebih lanjut dapat dibaca di sini)
2. Ukuran benang

Kedua hal tersebut sangat menentukan kelembutan kain katun. Semakin rapat kain tertentu (thread count semakin tinggi), maka idealnya ukuran benang seharusnya semakin kecil, untuk mengkompensasikan berat kain agar tetap ideal.

Katun lokal biasa menggunakan thread count sekitar 150 thread count. Sepertinya cukup tinggi namun sebenarnya masih cukup kasar. Keuntungannya adalah udara sangat bebas bergerak sehingga cukup adem. Katun jepang biasanya menggunakan thread count sekitar 200 thread count. Jangan sepelekan perbedaan 50 thread count antar katun lokal dengan katun jepang, karena tingkat kelembutan yang dirasakan bisa berbeda sangat jauh, sampai dengan terasa 2x lebih lembut.

Kain katun yang lebih mahal biasa menggunakan thread count sekitar 250 sampai 300 thread count. Dengan thread count 250-300, maka katun jenis ini akan terasa sangat halus (terutama bila dipadukan dengan ukuran benang 60S yang lebih halus). Namun Anda harus membayar biaya yang jauh lebih tinggi untuk katun ini.

Lalu bagaimana dengan katun dengan thread count lebih dari 300? Nah biasanya ini hanya trik marketing saja, karena secara konstruksi bahan, 300 thread count sudah sangat rapat sehingga jarang bahan yang menggunakan konstruksi lebih dari 300TC. Pengalaman Leven Cotton, brand yang memberikan janji menggunakan thread count 400 TC atau bahkan 700TC biasanya melebih-lebihkan thread count nya dengan cara multiply dsb (suatu praktek yang sudah dilarang oleh pemerintah Amerika Serikat). Sebenarnya mereka hanya menggunakan katun 200 TC saja sehingga dari segi kelembutan, tentu saja sama dengan katun 200TC. Oleh karena itu, pelanggan harus jeli dan merasakan langsung kainnya dan jangan hanya tergantung pada klaim produsen saja. Untuk membaca lebih lanjut mengenai praktek penipuan ini, dapat dilihat di bawah ini:

https://levencotton.com/hati-hati-penipuan-thread-count/

https://levencotton.com/mengenal-benang-single-ply-dan-multiply-ply/

Saran kami, gunakan sprei dan bedding 200TC, seperti yang Leven Cotton gunakan, untuk keperluan pemakaian sehari-hari Anda. Karena kain katun 200TC memiliki keseimbangan yang pas antara harga (tidak terlalu mahal, tidak terlalu murah), keademan, kelembutan (cukup lembut untuk pemakaian sehari-hari), dan kekuatannya.

Sudah banyak pelanggan Leven Cotton yang puas dengan Leven Cotton. Ayo buktikan sendiri, pesan Leven Cotton sekarang.

Bagikan Artikel Ini:

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

2 Responses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Blog Lainnya:

Apakah Katun Organik Penting?

Tanaman kapas lebih tahan hama secara alami, tetapi lebih dari 80% produksinya memerlukan pestisida. Ada beberapa usaha yang perlu dilakukan.

Sprei Katun

Ekonomi Sirkular

Terbangun dari Tidur Karena Kegerahan? Mungkin Karena Pakai Sprei yang Panas! Apakah Anda salah satu pengguna sprei katun disperse? Ya, sprei katun disperse menjadi sprei