fbpx

Jenis-jenis Kain Sprei & Mengapa Katun Adalah Pilihan Terbaik

Kita pasti menggunakan sprei setiap hari. Dari 24 jam, kita menghabiskan rata-rata 6-8 jam di atas ranjang. Karenanya, sprei sangat berpengaruh pada kesegaran tubuh kita. Bisa dibayangkan apabila sprei di rumah terasa keras, kaku, apalagi panas (tidak sejuk), pastilah istirahat kita tidak nyaman. Jenis bahan sprei sangat menentukan kenyamanan istirahat kita. Berikut beberapa jenis bahan sprei yang banyak ditawarkan di pasaran saat ini :

POLYESTER

Polyester terbuat dari serat sintetis (turunan dari minyak bumi)

Kelebihan: coraknya variatif, mudah diatur, tidak terlalu mudah kusut, harga sangat ekonomis, nyaman dipakai sebaga selimut

Kekurangan: tekstur kainnya agak kasar, kurang cocok digunakan sebagai sprei karena akan menimbulkan rasa panas dan kasar di kulit. Polyester juga akan terasa lengket karena tidak ada sirkulasi udara.

 

MICROFIBER / MICROTEX 

Microfiber adalah jenis polyester baru yang jauh lebih baik dan lembut daripada polyester biasa karena ukuran seratnya yang lebih kecil.

Kelebihan: teksturnya sangat lembut

Kekurangan: masih kurang cocok dipakai sebagai sprei karena masih ada sensasi panas/lengket di kulit, namun sangat nyaman dipakai sebagai selimut.

 

KATUN VISCOSE ( CVC ) 

Kain CVC memiliki komposisi 40-60% katun dan sisanya 40-60% (tergantung grade CVC) bahan viscose atau rayon yang nyaman dan lembut. Bahan viscose biasanya dipakai untuk kaos, jaket, kemeja, dsb. 

Kelebihan: Tidak berbulu setelah dicuci, malah sebaliknya akan makin lembut seiring waktu. Warnanya mudah pudar

Kekurangan: Tekstur kain agak keras dibandingkan dengan sateen jepang, thread count lebih rendah, sehingga tenunan benangnya tidak rapat dan apabila diterawang akan sedikit tembus pandang. 

Mohon lihat artikel mengenai thread count untuk informasi mengenai jumlah tenunan benang. 

 

KATUN LOKAL

Jenis bahan ini adalah buatan lokal Indonesia. Komposisinya terdiri dari 50% Katun dan 50% Polyester.

Kelebihan: warna terlihat lebih terang dan solid (karena kandungan polyester cukup banyak), harga lebih terjangkau dibanding katun 100%, lebih nyaman dibandingkan polyester saja

Kekurangan: untuk motif yang berwarna gelap teksturnya akan lebih kaku, thread count (TC) hanya berkisar 144 (kurang rapat)

 

 

CANON ATAU KATUN CHINA 

Canon atau sering juga disebut Katun China merupakan bahan katun campuran import dari China dengan kualitas yang lebih rendah dibanding Katun Satin atau yang sering disebut dengan Katun Jepang. Canon menggunakan komposisi 75% katun dan 25% polyester.

 

LYOCELL

Lyocell adalah bahan biodegradable yang terbuat dari bubuk kayu selulosa. Pengolahannya lebih singkat, menggunakan proses closed loop dan lebih ramah lingkungan dibandingkan kain rayon ataupun serat bambu. 

Kelebihan: teksturnya lembut dan halus, beberapa mengatakan bahwa tekstur lyocell lebih lembut dibandingkan katun.

Kekurangan: Mahal dan cenderung terasa lepek di iklim tropis yang lembab. Selain itu, cara perawatannya yang lumayan menguras waktu dan biaya, lyocell harus dicuci dengan metode dry cleaning.

 

KATUN LOKAL

Dahulu, katun lokal terbuat dari 100% katun. Tingkat kenyamanan atau kualitasnya bergantung pada kerapatan benang (Thread Count/TC) yang membentuk kain tersebut. Umumnya bahan yang ada dipasar mempunyai kerapatan 150 TC. 

Akan tetapi, harus selalu berhati-hati dalam memilih bahan full katun, karena hampir semua penjual bahan menyatakan bahwa produk mereka adalah 100% katun, padahal sebenarnya kualitas katun campuran. Bahan yang mengandung 100% katun terasa lebih lemas dan mudah kusut bila dipegang. 

Pada awalnya, cukup banyak produsen lokal di Indonesia yang membuat bahan sprei dengan kadar 100% katun Bahkan kualitas bahan katun lokal cukup bersaing di pasar internasional. Akan tetapi beberapa tahun terakhir, seiring dengan membanjirnya produk-produk katun dari China dan Taiwan, katun lokal menjadi kurang dapat bersaing dikarenakan biaya produksi yang cukup tinggi 

Untuk tetap dapat bertahan dalam bisnis, produsen lokal terpaksa bermain di pasar yang lain yaitu dengan sedikit menurunkan kualitas bahan (mencampurnya dengan bahan lain, seperti polyester) sehingga menghasilkan jenis kain, seperti CVC dll. Oleh karena itu, saat ini sudah sangat jarang katun lokal yang memiliki komposisi 100% katun dengan thread count yang baik.

 

KATUN JEPANG 

Dahulu, istilah katun jepang dipakai untuk seluruh jenis kain berbahan 100% katun (sama sekali tidak ada campuran dengan polyester / bahan lainnya) dengan kerapatan benang paling sedikit 180 TC. Tetapi sekarang mulai banyak beredar katun jepang dengan komposisi katunnya hanya sekitar 80%-90%. Jika Anda menemukan sprei katun jepang tetapi tidak menuliskan 100% katun, maka Anda patut curiga, silahkan tanyakan langsung ke penjual atau membaca spesifikasi produknya supaya lebih yakin

100% KATUN

Kain katun/cotton merupakan jenis kain weaving yang berbahan dasar serat kapas. Kapas merupakan serat alami yang berasal dari tumbuhan kapas. Bahan baku kapas tersebut menjalani serangkaian proses yang dimulai dari budidaya kapas hingga akhirnya menjadi kain

Karena penggunaan istilah Katun Jepang tidak lagi bisa dijadikan patokan komposisi 100% katun, maka kami menggunakan istilah 100% katun, tanpa gimmick atau istilah lainnya.

Kelebihan: tidak panas/adem ketika digunakan, sangat nyaman ketika dipakai tidur, selain itu serat kapas terhitung kuat sehingga kain tidak mudah robek. Permukaan kain halus. Kain katun juga mudah menyerap keringat, sehingga cocok dipakai di kamar tanpa AC sekalipun. Untuk Anda yang memiliki riwayat alergi, kain katun cocok karena sifatnya yang anti alergi. Dan tidak seperti bahan lyocell, kain katun bisa dicuci sendiri di rumah menggunakan mesin cuci (silahkan ikuti petunjuk pencucian yang kami sertakan di setiap kemasan sprei). Warna lebih cerah dan tahan lama dibandingkan katun lokal, selain itu relatif tidak mudah berbulu jg.

Kekurangan: kain katun lebih mudah kusut dibanding bahan lainnya, dan lebih membutuhkan usaha untuk menyetrikanya hingga rapi. Untuk penyimpanan pun disarankan jangan di tempat yang lembab agar lebih tahan lama.

Nah, setelah mengetahui jenis-jenis kain sprei yang tersedia di pasaran, Anda pasti dapat menarik kesimpulan bahwa tidak semua jenis kain sprei sama dan akan memberikan pengalaman tidur yang sama baiknya. Kami merekomendasikan bahan katun untuk kenyamanan tidur yang baik di iklim tropis, dengan keseimbangan antara harga dan kualitas yang baik. 

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan bahan katun, sebaiknya carilah yang benar-benar 100% katun. Mulailah berhati-hati dengan istilah Katun Jepang, cek kembali spesifikasi produknya, pastikan masih menggunakan komposisi 100% katun tanpa campuran bahan lainnya. Katun kemberikan kombinasi dari kenyamanan, kekuatan, dan masa pakai yang lama akan memberikan value yang terbaik untuk Anda.

 

Brand sprei Leven Cotton mempelopori jaminan penggunaan bahan 100% katun untuk produk bedding di Indonesia. Komposisi 100% katun sudah diuji di Balai Besar Tekstil yang terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional). Selain itu Leven Cotton menggunakan bahan baku kain dari pabrik kain yang menjamin kainnya bebas dari penggunaan bahan kimia yang berbahaya. 

Pertama di Indonesia
Sprei yang dijamin 100% Katun

Sprei Leven Cotton

Sprei Leven Cotton sudah lulus uji laboratorium resmi pemerintah. Leven Cotton menjamin hanya menggunakan kain 100% katun (tidak dicampur polyester)

Leven Cotton Menggunakan 100% Katun 200 TC

Produk Leven Cotton menggunakan kerapatan benang 200 TC sehingga sangat nyaman dan kuat untuk dipakai sehari-hari. Mohon lihat artikel mengenai thread count untuk informasi lebih lanjut.

Leven Cotton menggunakan jenis kain yang sama dengan yang digunakan oleh brand sprei terkemuka internasional lainnya.

Leven Cotton menggunakan jenis kain yang sama dengan diklaim memiliki Thread Count 400-750 TC (padahal sebenarnya hanya 200 TC) dan dijual dengan harga 3-4 kali lipatnya di department store terkemuka! 

Kami hadir untuk memberikan sprei yang lebih baik, lebih nyaman, dan memberikan keseimbangan yang baik antara harga dan kualitas.

Kualitas Leven Cotton

Kualitas Kain & Jahitan

Tinggi sprei 35 cm, bantal full size dengan frame dan tali guling senada yang lux. Packaging yang mewah terbuat dari mika tebal yang cocok untuk hadiah. Leven Cotton melakukan 3x pengendalian kualitas untuk setiap produknya

Aman

Kulit Anda adalah organ tubuh terbesar yang bisa menyerap bahan kimia di sekitarnya. Leven Cotton menjamin hanya menggunakan produk tekstil yang bebas dari bahan berbahaya dan racun termasuk bebas pewarna Azo, bebas formalin, bebas cadmium, bebas nickel, bebas logam berat, dan bebas bahan kimia berbahaya lainnya yang bisa menyebabkan kanker. Kain Leven Cotton dicelup dan di-print dengan bahan eco-friendly.

Desain Yang Modern

Modern dan chic design, khusus untuk generasi Indonesia masa kini. Leven Cotton menyediakan sprei, bedcover, dan coverlet (selimut/bedcover tipis) yang eksklusif

Apa yang Dikatakan Oleh Pelanggan Leven Cotton?

Masih Ragu?

Pesan contoh kain gratis (free sample) dari Leven Cotton. Kami akan menanggung ongkos kirim free sample via kurir (untuk Jabodetabek / Bandung) atau via pos Indonesia. 100% Gratis untuk Anda!

Amannya belanja sprei di Leven Cotton meskipun online

Dapatkan update terbaru dengan follow instagram @levencotton dan subscribe newsletter email dari Leven Cotton

Promo Berakhir Dalam

Countdown Expired!
Hari
Jam
Menit
Detik
Promo sudah berakhir
We in Leven Cotton are wishing you a good

Sleep - Love - Dream

"Good Night - may you fall asleep in the arms of a dream"

JENIS-JENIS KAIN SPREI

Kita pasti menggunakan sprei setiap hari. Dari 24 jam, kita menghabiskan rata-rata 6-8 jam di atas ranjang. Karenanya, sprei sangat berpengaruh pada kesegaran tubuh kita. Bisa dibayangkan apabila sprei di rumah terasa keras, kaku, apalagi panas (tidak sejuk), pastilah istirahat kita tidak nyaman. Jenis bahan sprei sangat menentukan kenyamanan istirahat kita. Berikut beberapa jenis bahan sprei yang banyak ditawarkan di pasaran saat ini :

POLYESTER 

Polyester terbuat dari serat sintetis, kainnya agak kasar, coraknya banyak, mudah diatur tidak mudah kusut, harganya pun cukup ekonomis. Kelebihan polyester adalah halusnya bahan ini. Bahan ini kurang cocok dipakai sebagai sprei, namun sangat nyaman dipakai sebagai selimut.

MICROFIBER / MICROTEX 

Microfiber adalah jenis polyester baru yang jauh lebih baik dan lembut daripada polyester biasa. Teksturnya sangat lembut namun tidak sedingin katun. Bahan ini kurang cocok dipakai sebagai sprei, namun sangat nyaman dipakai sebagai selimut.

KATUN VISCOSE ( CVC ) 

Kain CVC memiliki komposisi 40-60% katun dan sisanya 40-60% (tergantung grade CVC) bahan viscose atau rayon yang nyaman dan lembut. Bahan viscose biasanya dipakai untuk kaos, jaket, kemeja, dsb. Tekstur kain agak keras dibandingkan dengan sateen jepang, tenunan benangnya pun lebih sedikit (thread count lebih rendah) sehingga tenunan benangnya tidak rapat dan apabila diterawang akan sedikit tembus pandang. Mohon lihat artikel mengenai thread count untuk informasi mengenai jumlah tenunan benang. Sekalipun ini produksi lokal, apabila dicuci tidak berbulu malah sebaliknya akan terasa lebih lembut dan halus. Hanya saja warnanya mudah pudar.

PANCA 

Jenis bahan ini adalah buatan lokal Indonesia. Komposisinya terdiri dari 50% Katun dan 50% Polyester. Warna-warnanya terlihat lebih terang dan solid karena kandungan polyesternya yang cukup banyak. Untuk motif-motif yang memiliki warna tebal, bahan terasa lebih kaku. Produsen bahan panca antara lain adalah STAR, FORTUNA, NIKITA, BATAMTEX, dll. Jenis bahan ini cukup banyak diminati karena harganya yang cukup miring dan kualitas lebih baik dari bahan full Polyester. Thread Count (TC) bahan ini biasanya berkisar 144 sehingga kurang rapat.

CATRA dan RENETTE 

Selain Panca, produsen lokal juga membuat jenis kain dengan kadar katun yang sedikit lebih banyak yaitu dengan merk Catra dan merk Renette. Perbandingan komposisinya adalah katun 60% dan polyester 40% sehingga terasa sedikit lebih halus dan lemas dibanding jenis Panca. Thread Count (TC) bahan ini juga berkisar 144 sehingga kurang rapat.

CANON atau KATUN CHINA 

Canon atau sering juga disebut Katun China merupakan bahan katun campuran import dari China dengan kualitas yang lebih rendah dibanding Katun Satin atau yang sering disebut dengan Katun Jepang. Canon menggunakan komposisi 75% katun dan 25% polyester.

KATUN LOKAL (100% KATUN) 

Dulu, katun lokal terbuat dari 100% katun. Tingkat kenyamanan atau kualitasnya bergantung pada kerapatan benang (Thread Count / TC) yang membentuk kain tersebut. Umumnya bahan yang ada dipasar mempunyai kerapatan 150 TC. Angka TC yang lebih tinggi menunjukkan kerapatan yang lebih tinggi dan lebih nyaman dipakai. Selain itu, warna juga mempengaruhi tingkat kelembutannya. Bahan yang sebagian besar berwarna putih terasa lebih lembut daripada bahan yang berwarna-warni.

Akan tetapi, harus selalu berhati-hati dalam memilih bahan full katun, karena hampir semua penjual bahan menyatakan bahwa produk mereka adalah 100% katun, padahal sebenarnya kualitas katun campuran. Bahan yang mengandung 100% katun terasa lebih lemas dan mudah kusut bila dipegang. Bahan pewarna yang dipakai pun cenderung lebih baik, terlihat dari pori-pori kain yang tidak tertutup oleh pewarna dan masih tampak jelas.

Pada awalnya, cukup banyak produsen lokal di Indonesia yang membuat bahan sprei dengan kadar 100% katun seperti Bintang Agung, Renette, dll. Bahkan kualitas bahan katun lokal cukup bersaing di pasar internasional. Akan tetapi beberapa tahun terakhir, seiring dengan membanjirnya produk-produk katun dari China dan Taiwan, katun lokal menjadi kurang dapat bersaing dikarenakan biaya produksi yang cukup tinggi (terutama dari upah buruh). Hal ini menyebabkan harga yang ditetapkan oleh produsen lokal menjadi lebih mahal.

Untuk tetap dapat bertahan dalam bisnis bahan sprei, produsen lokal terpaksa bermain di pasar yang lain yaitu dengan sedikit menurunkan kualitas bahan (mencampurnya dengan bahan lain, seperti polyester) sehingga menghasilkan jenis kain, seperti Panca, Catra, Renette, CVC dll. Oleh karena itu, saat ini sudah sangat jarang katun lokal yang memiliki komposisi 100% katun dengan thread count yang baik.

KATUN JEPANG 

Saat ini, istilah katun jepang dipakai untuk seluruh jenis kain berbahan 100% katun (sama sekali tidak ada campuran dengan polyester / bahan lainnya) dengan kerapatan benang paling sedikit 180 TC. Brand sprei Leven Cotton mempelopori jaminan penggunaan bahan 100% katun untuk produk bedding di Indonesia. Produknya menggunakan kerapatan benang 200 TC sehingga sangat nyaman dan kuat untuk dipakai sehari-hari. Mohon lihat artikel mengenai thread count untuk informasi lebih lanjut mengenai thread count.

Artikel ini terakhir diperbarui pada 12 November 2019

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *