fbpx

Alasan Ilmiah Mengapa Anda Selalu Tidur Di Bawah Selimut Walau Saat Panas

Dalam hal tidur pastinya hampir semua orang memiliki posisi tidur favorit. Mulai dari posisi tidur miring, tengkurap hingga terlentang, bahkan beberapa orang memiliki posisi tidur seperti bintang laut dimana Anda tidur terlentang namun dengan kedua lengan berada di sisi kepala. Agar tetap tidur nyenyak dengan posisi tidur ternyaman, pastinya Anda perlu juga memperhatikan jenis bantal yang digunakan sampai dengan jenis sprei (katun/lyocell/microtex, dll). Tapi tahukah Anda, ada satu kebiasaan tidur yang dimiliki kebanyakan orang yaitu kecenderungan untuk tidur di bawah selimut, padahal suhunya panas. Mengapa?

Menurut beberapa penelitian yang telah terbukti, sebelum atau selama tidur suhu inti tubuh Anda akan menurun yang menyebabkan badan Anda merasakan dingin sampai menggigil, ini sebenarnya adalah bagian penting  yang mengatur ritme untuk menentukan kapan tubuh Anda siap untuk tidur dan kapan siap untuk bangun. Biasanya penurunan suhu tubuh dimulai sekitar satu jam sebelum Anda tidur dan terus menerus turun saat Anda tidur, akhirnya tubuh Anda akan mencapai satu atau dua derajat di bawah suhu tubuh rata-rata Anda. Begitu Anda mencapai siklus tidur REM (Rapid Eye Movement – gerakan mata cepat) tubuh Anda akan kehilangan kemampuannya untuk mengatur suhunya. Oleh sebab itu selimut juga sangat berperan penting dalam menunjang tidur nyenyak bahkan di malam musim panas.

Michael Grandner, PhD, direktur Sleep and Health Research Program di University of Arizona di Tucson pernah menuturkan bahwa menurutnya “Selimut menciptakan ‘iklim mikro’ di sekitar kulit yang biasanya lebih hangat daripada lingkungan sekitarnya, Ini menjebak panas yang keluar dari tubuh di malam hari, menjaga tubuh tetap hangat. Ini berarti bahwa saat berada  di bawah selimut dapat menyebabkan otak dan tubuh siap untuk tidur. Itu benar-benar dapat memicu respons tidur. ”

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa menggunakan selimut untuk tidur sangat bermanfaat bagi penderita insomnia dan kecemasan. Sebuah penelitian terhadap orang sehat yang menderita insomnia kronis, yang diterbitkan pada tahun 2015 di Journal of Sleep Medicine & Disorders, menemukan bahwa mereka yang tidur dibawah selimut dilaporkan memiliki tidur yang lebih tenang. Dan tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di American Journal of Occupational Therapy menunjukkan bahwa orang dengan masalah kecemasan juga dapat mengambil manfaat dari tidur dengan selimut.

Jadi, jangan lupa untuk tetap memakai selimut, ingatlah untuk memilih selimut yang tepat dan cukup hangat untuk membuat Anda tetap nyaman, tetapi tidak membuat Anda kesusahan bernafas saat tidur dibawah selimut. Oleh sebab  itu Anda harus memilih selimut sesuai dengan iklim yang ada di daerah tempat tinggal, Jika daerah tempat tinggal Anda cenderung panas walau sedang hujan sekalipun (iklim tropis) Anda harus menggunakan selimut tipis dengan bahan dasar katun, karena bahan katun memang dikhususkan untuk daerah tropis. Bahan katun sangat lembut dan nyaman dan bisa membuat rileks dan membantu orang tertidur

Bila Anda tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai selimut tipis yang berbahan 100% katun, silakan cek produk Leven Cotton di sini yang dinamakan “Coverlet”.

Bagikan Artikel Ini:

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Blog Lainnya:

Apakah Katun Organik Penting?

Tanaman kapas lebih tahan hama secara alami, tetapi lebih dari 80% produksinya memerlukan pestisida. Ada beberapa usaha yang perlu dilakukan.

Sprei Katun

Ekonomi Sirkular

Terbangun dari Tidur Karena Kegerahan? Mungkin Karena Pakai Sprei yang Panas! Apakah Anda salah satu pengguna sprei katun disperse? Ya, sprei katun disperse menjadi sprei