Tahapan Tidur:
Ayo Pahami Siklus Tidur Anda
Sebagian dari Anda pasti telah mengetahui bahwa otak melewati beberapa siklus berbeda sepanjang waktu tidur. Siklus ini berkembang melalui berbagai tahap tidur, dimulai dengan tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan berlanjut ke tidur REM (Rapid Eye Movement). Orang-orang biasanya memulai siklus tidur baru setiap 90 hingga 120 menit, yang berarti mereka kemungkinan melewati empat atau lima siklus selama istirahat malam.
Di sini kami akan membahas berbagai tahap tidur, mana yang paling penting, berapa banyak tidur yang harus didapatkan dan bagaimana tidur berubah sepanjang hidup.
Apa Tahapan Tidur?
Ada empat tahap tidur – tiga tahap NREM dan satu tahap REM. Tahapan dimulai dengan sangat ringan dan berlanjut ke tidur yang lebih dalam. Ketika siklus tidur selesai, Anda akan kembali dari tahap REM ke fase tidur paling ringan di tahap NREM. Kemudian, seluruh siklus dimulai lagi.
Tahap 1 NREM
Siklus tidur dimulai dengan tidur tahap 1 NREM. Saat itulah tubuh mulai rileks dan mengantuk. Fase ini sering diidentikkan dengan gerakan mata yang lambat dan berputar dan kemampuan seseorang yang masih mudah dibangunkan.
Pada saat tubuh tertidur, aktivitas gelombang otak mulai melambat menjadi gelombang otak theta. Beberapa orang mungkin mengalami sentakan tiba-tiba atau kejang otot selama fase ini atau sensasi jatuh. Jika orang tersebut terbangun selama waktu ini, mereka cenderung berpikir bahwa mereka tidak tidur sama sekali. Tahap 1 NREM ini biasanya berlangsung sekitar 10 menit.
Tahap 2 NREM
Fase di mana orang tersebut benar-benar tertidur adalah tahap 2 NREM, yang biasanya terjadi lebih lama daripada tahap 1 NREM. Seseorang tidak mudah dibangunkan selama waktu ini dan gerakan matanya yang lambat biasanya berhenti. Suhu tubuh mereka akan mulai turun dan detak jantung mereka akan melambat.
Gelombang otak seseorang akan terus melambat saat mereka tertidur lebih dalam. Namun, selama fase ini, ada juga ledakan aktivitas cepat yang dikenal sebagai spindel tidur. Setelah spindel terjadi, gelombang otak melambat lagi. Biasanya, tahap 2 NREM ini berlangsung selama 40 hingga 60 persen dari total waktu tidur seseorang.
Tahap 3 NREM (Deep Sleep)
Ketika tubuh bergerak saat tidur, itu artinya seseorang memasuki tahap 3 NREM. Tahap ini merupakan tahap tidur nyenyak. Pada tahap ini terjadi pemulihan dan biasanya tidak berlangsung lebih lama dari tahap 2 NREM. Tahap 3 NREM biasanya hanya 5 hingga 15 persen dari total waktu tidur kebanyakan orang dewasa. Namun, anak-anak dan remaja biasanya akan menghabiskan waktu lebih lama di tahap ini.
Dalam tidur nyenyak ini, gelombang otak seseorang akan melambat menjadi gelombang delta saat tubuh bersiap untuk tidur REM. Selama waktu ini, tubuh memperkuat sistem kekebalannya, memperbaiki dan menumbuhkan kembali jaringan, dan membangun tulang dan otot. Pada tahap tidur ini bisa terjadi parasomnia seperti berjalan dalam tidur, berbicara atau teror malam.
Pada tahap 3 NREM ini, akan jauh lebih sulit bagi tubuh untuk bangun. Jika seseorang benar-benar bangun di tahap ini, mereka mungkin akan merasa bingung pada awalnya, tetapi biasanya mereka akan melanjutkan tidurnya. Saat tubuh memproduksi lebih banyak gelombang delta pada tahap ini, artinya ia semakin mendekati tahap tidur REM.
Tahap R / REM
Fase empat disebut tahap R atau tidur REM yang merupakan saat orang biasanya mengalami mimpi yang paling jelas. Fase REM pertama biasanya pendek hanya sekitar 10 menit dan dimulai sekitar 90 menit setelah seseorang mulai tertidur.
Sepanjang malam, seseorang akan mengalami periode REM yang lebih lama karena mereka menyelesaikan lebih banyak siklus tidur yang berakhir antara 70 hingga 100 menit. Rata-rata orang dewasa memiliki lima atau enam siklus REM dalam satu periode tidur.
Selama waktu ini, otak menjadi lebih aktif. Mata akan sering tersentak cepat ke arah yang berbeda, tekanan darah dan detak jantung mereka akan meningkat, dan pernapasan mungkin menjadi tidak teratur.
Tidur REM membantu otak mengkonsolidasikan dan memproses informasi dari hari sebelumnya dan membantu otak menyimpan informasi ini dalam memori jangka panjang seseorang. Ketika seseorang bertambah tua, mereka menghabiskan lebih sedikit waktu dalam tidur REM.
Berapa Banyak Tidur Dalam yang Harus Anda Dapatkan?
Studi menunjukkan bahwa rata-rata orang dewasa membutuhkan 1,6 hingga 2,25 jam tidur nyenyak per malam. Karena tidur nyenyak sangat penting untuk kesehatan dan fungsi otak, setiap orang harus menghabiskan 20 hingga 25 persen tidur mereka dalam kondisi ini.
Anak-anak dan bayi membutuhkan lebih banyak waktu untuk tidur nyenyak karena tubuh mereka masih dalam masa pertumbuhan. Bayi hingga usia dua tahun membutuhkan sekitar 4,5 jam tidur nyenyak. Mereka yang berusia antara dua dan 12 tahun membutuhkan kurang lebih sekitar empat jam. Remaja dan dewasa muda membutuhkan sekitar tiga jam tidur nyenyak.
Setelah memahami cara kerja tahapan tidur, semoga dapat membantu Anda mengidentifikasi pola tidur mana yang Anda alami dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan Anda secara keseluruhan. Tentu saja, setiap orang pasti memiliki cara atau pola tidur yang berbeda-beda, tetapi apabila Anda merasa mengalami gangguan tidur atau kurang istirahat, ada kemungkinan Anda menggunakan kasur atau sprei yang tidak cocok.
Apabila Anda sedang mencari sprei dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau dibandingkan yang ada di mall, Anda bisa mencoba menggunakan sprei Leven Cotton karena kami menjamin bahan yang digunakan pasti 100% katun tanpa campuran bahan lainnya, yang pastinya lebih nyaman digunakan dibandingkan bahan lain seperti microtex atau polyester.